Monday 17 August 2009

Puasa Sesuai Menurut Dunia Medis Kedokteran


Berpuasa artinya tidak makan dan tidak minum, menahan nafsu dari Shubuh sampai adzan maghrib berbunyi. Jika dihitung dari shubuh, sekitar jam3-an hingga jam maghrib, maka kurang lebih 15 jam kita tidak makan dan tidak minum. Bagaimana segi medis menanggapinya? Waktu kita berpuasa otomatis, perut kita kosong sehingga tidak ada asupan energi dari makanan. Kita juga dianjurkan makan sahur. Makan sahur seperti makan nasi yang mengandung banyak karbohidrat. Di dalam mulut, nasi dicerna dan tercampur dengan enzim amilase yang merubah amilum menjadi glukosa. Glukosa masuk ke dalam usus halus. Di usus halus, glukosa diserap dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh terutama sel-sel tubuh. Di dalam sel, glukosa akan mengalami proses glikolisis untuk dirubah menjadi asam piruvat, asam laktat dan tidak lupa energi. Energi inilah yang akan digunakan untuk aktivitas sehari-hari selama berpuasa. Cadangan glukosa tersebut akan habis dalam waktu 18 jam. Sedangkan glukosa meningkat tinggi dalam darah 2-4 jam setelah makan, lalu setelah itu kadarnya menurun terus. Bila dalam darah sudah mengalami kekurangan, maka glukosa akan memecah glikogen untuk dirubah menjadi glukosa. Sedangkan cadangan glukosa ini akan habis dalam waktu 18 jam. Puasa sendiri itu hanya 15 jam. Jadi secara rentang waktu sebenarnya masih dalam batas yang dapat ditoleransi tubuh manusia itu sendiri.
Bayangkan jika kita puasa 24 jam. Yang terjadi bukannya menyehatkan, melainkan penyiksaan. Karena setelah kadar glikogen hepar habis, maka tubuh memakai cadangan dari otot, kemudian semua lemak habis dipakai untuk proses Lipolisis. Ini akan merusak struktur tubuh manusia karena lemak dipecah. Jadi puasa yang benar adalah puasa menurut ajaran Islam, karena sesuai dengan siklus biokimia tubuh manusia itu sendiri. Sedangkan puasa yang dari kejawen, sebenarnya bertentangan dengan medis, seperti pati geni, yang semalam suntuk tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur. Islam pun mengharamkannya. Kita lihat betapa Allah ini MahaAgung, dapat mengatur ibadah bisa yang sesuai dengan metabolisme manusia. Sebuah Riwayat : Rasulullah bersabda : “Bahwasannya Tuhanmu mempunyai hak atasmu yang wajib engkau bayar, begitu juga dirimu dan keluargamu semua mempunya hak yang wajib engkau bayar. Maka dari itu, hendaklah engkau berpuasa (sewaktu-waktu) dan berbuka (sewaktu-waktu), berjaga malam (sewaktu-waktu) dan tidur (di waktu yang lain). Dekatilah keluargamu, dan berikanlah hak mereka satu per satu.” (HR. Bukhari)
Manfaat Puasa :
1. Mengurangi lemak-lemak dalam tubuh, sehingga mengurangi resiko jantung koroner dan stoke.
2. Mengurangi nafsu seks manusia, Ini dikarenakan suplai makanan untuk sperma berkurang sehingga nafsu yang dulu menggebu-gebu, bisa sedikit direm. Dalam sebuah riwayat : Abdullah Ibnu Mas’ud Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” (HR. Muttafaq Alaihi).
3. Memberi kesempatan kepada organ-organ usus untuk beristirahat dan tidak bekerja terus menerus.

Niat Dalam Berpuasa Wajib Hukumnya!!
Bagaimana Ilmu Kedokteran Menerangkannya?
Segala sesuatu yang dikerjakan harus berdasarkan niat. Dari segi medis, niat berpuasa ini bisa dijelaskan.
Proses terjadinya rasa lapar : Pada saat perut kosong, maka akan dikirim kan sinyal kepada pusat lapar yaitu hipothalamus. Oleh hipothalamus direspon dengan mengeluarkan hormon-hormon pencernaan seperti seperti gatrin, kolesistokinin,lipase, dan amilase. Di sini bukan hipothalamus-nya yang mengeluarkan hormon tersebut secara langsung, namun menstimuli organ-organ yang memiliki hormon tersebut untuk mensekresikannya. Pada saat lapar, kelenjar ludah mengeluarkan enzim amilase. Sehingga ludah menjadi semakin banyak dan di dalam lambung terjadi pengeluaran gastrin yang memicu meningkatnya asam lambung. Asam lambung meningkat dan dinding lambung bergesekan sehingga timbul bunyi. Hal inilah yang memicu lapar dan nafsu makan akan meningkat.
Hal ini bisa diblok oleh niat puasa. Pada waktu makan sahur, ada keyakinan tidak akan makan kecuali saat adzan maghrib berkumandang. Keyakinan ini dibawa ke otak sampai ke hipothalamus. Di hipothalamus diproses sehingga impuls perut yang kosong akan diblok, sehingga asam lambung tidak meningkat, dan kelenjar ludah juga tidak meningkat. Ini akan mengurangi rasa lapar dan perut yang sakit karena lambung yang asamnya meningkat maupun gesekan antar dindingnya sudah tidak ada. Ini sangat memudahkan dalam menjalankan ibadah puasa.
Sumber : ISLAM de MEDICINAE dan Kitab Puasa.

Sunday 16 August 2009

Ramadhan Tiba

Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Datang Bulan Ramadhan
Do'a Malaikat Jibril adalah sbb:
"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad,apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
- Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
- Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri;
- Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullahpun mengatakan amiin sebanyak 3 kali.
Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at.
Tanpa Disadari
11 bulan banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan tak semua menyejukkan,11 bulanbanyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakantak semua menyenangkan,
11 bulanbanyak keluhan, kebencian, kebohongan menjadi bagian dari diri,
saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,saatnya menikmati indahnya kemurahanNyasaatnya memahami makna pensucian diri

Selamat menunaikan Ibadah Puasabersama kita leburkan kekhilafan,Semoga dengan puasa mempertemukan kita dengan Keagungan Lailatul Qadar dan kita semua menjadi pilihanNya untuk dikabulkan do'a - do'a dan kembali menjadi fitrah hingga pertolongan Allah segera diturunkan.
Amin.